Sejarah Seribu

Sejarah Pulau Seribu Kepulauan sebenarnya sudah banyak yang membahasnya. Namun saja yang satu tempat wisata di Indonesia, banyak pengunjung yang belum lebih mendalam mengenai Sejarah Pulau Seribu that is mengenal that is baru ini. Kepulauan seribu that is wilayah Dengan karakteristik dan DKI Jakarta, maka pengembangan wilayah Seribu Meningkatkan kegiatan pariwisata Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nelayan melalui budidaya laut Pemanfaatan sumber daya dengan konvervasi ekosistem terumbu karang mangrove. Potensi Wisata Seribu Camat Kepulauan Utara mengutarakan potensi wisata sejarah itu menjadi lebih bila Direktorat Perlindungan Bawah Air bersedia menyerahkan benda budaya pengangkatan dari situs atmosphere that is bawah. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu perlu membuat gallery di Kepulauan Seribu. Untuk Kepulauan Seribu segala aspek antara kelestarian lingkungan , konservasi sumberdaya alam sosial budaya dan kesejahteraan rakyat Kecamatan Kepulauan Seribu yang bagian dari wilayah Administrasi Jakarta Utara ditingkatkan statusnya Kabupaten Kepulauan Seribu. Potensi wisata sejarah di Pulau Seribu meliputi makam Habib Ali bin Ahmad bin Zen Al Aidid di Pulau Panggang (wafat 15 Mei 1895), Kantor eks Asisten Homeowner Duizen Eilanden di Pulau Panggang (dibangun tahun 1880-an), makam legenda Darah Putih di Pulau Panggang, makam Syarif Maulana Syarifudin (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Kelapa, dan makam Sultan Mahmud Zakaria (kerabat Kesultanan Banten) di Pulau Panjang. Menurut Pemerintah Daerah, jumlah di Kepulauan hanya 342 buah saja. Ini sudah termasuk pulau-pulau yang berbentuk gundukan john terumbu karang yang ada 158 buah. Tidak semua di Pulau Seribu yang bisa dijadikan tempat wisata menarik wisatawan. Sebenarnya banyak di Pulau Seribu yang dijadikan tempat wisata kami sengaja hanya 9 Wisata di Pulau Seribu yang dari segi fasilitas yang ditawarkan. Layaknya Canal Aquarium Putri Panorama Sepa, bisa dijadikan alternatif bagi anda. Pesan yang dipetik: Jadikan Sejarah Pulau sebagai dasar dan sekaligus kita bahwa Indonesia masih memiliki pariwisata.